Sabtu, 30 Desember 2017

Keterbatasan UU. No 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

1.      Pendahuluan
      Kita hidup di era yang sudah tersentuh teknologi pada berbagai bidang. Teknologi seakan tidak memberikan celah kepada kita yang ada pada zaman ini untuk bebas barang sesaat dari ketergantungan dan berhubungan dengan teknologi. Maka dari itu, perlu adanya sebuah regulasi yang bersifat mengikat dan holistik untuk teknologi di kehidupan kita ini. Hal ini diperlukan agar semua bisa saling menghormati akan hak masing-masing dalam menggunakan teknologi dengan sebagaimana mestinya. Sebagaimana peggunaan teknologi untuk telekomunikasi, yang saat ini memiliki banyak jenis dan tipe dan tentunya harus ada pengaturan yang jelas baik bagi pengguna dan penyedia/penyelenggara jasa telekomunikasi.
2.      Teori
Dikarenakan cukup panjang untuk dikutip, maka bagi pada pembaca harap lihat pada link dibawah ini mengenai isi dari UU No. 36 ini.

http://dittel.kominfo.go.id/wp-content/uploads/2013/06/36-TAHUN-1999.pdf

3.      Studi Kasus
Kasus yang diangkat pada artikel kali ini saya kutip langsung dari :

https://www.facebook.com/notes/aneka-masakan-tips-trik/penyebab-facebook-diblokir-dan-cara-mengaktifkan/315964268145/

4.      Analisa


Pada kasus diatas, kasus menyinggung soal UU no. 36 Tahun 1999 Pasal 21. Facebook sebagai penyelenggara komunikasi dengan media sosial cyber memberikan himbauan bagi para penggunanya agar berhati – hati dalam menggunakan akun pribadi. Himbauan tersebut berisi beberapa larangan tentang konten yang akan kita bagi di media sosial facebook. Hal ini merupakan tindakan preventif yang baik. Sebab, kita sudah diberitahu rambu bahaya, agar tidak melanggar rambu yang ada. Pelanggaran rambu akan membuat akun yang kita miliki akan di non-aktifkan. Hal ini jelas sesuai dengan Pasal 45 dan 46 UU No.36 Tahun 1999 bahwa pelanggaran mengenai pasal 21 akan dikenai sanksi administrasi. Sanksi administrasi menurut saya cukup relevan. Karena bagi para pengguna media sosial, akun miliknya adalah sangat berharga. Maka dari itu, apabila akun miliknya tidak bisa digunakan lagi, akan memberikan shock therapy agar lebih berhati – hati dalam menggunakan media sosial.


Syarif Waliyuddin
2A114606
Sistem Komputer '14 Universitas Gunadarma

Patrick Cutrone (Mampu) Buktikan Dirinya Layak !


Oleh : Syarif Waliyuddin
Kamis dinihari (28/12/2017) San Siro jadi saksi duel sengit antara tim 1 kota Milan. Antara Internazionale yang sedang dalam fase pelik di 2 laga terakhir setlah kalah 2 kali berturut-turut menghadapi Udinese dan Sassuolo , menghadapi AC Milan yang hanya meraih 1 kemenangan dari 5 laga terakhir sebelumnya.

Duel pun berjalan sengit diawal babak pertama. Internazionale sempat dominasi di sepuluh menit awal babak pertama dengan berhasil mendapatkan 3 corner kick dalam rentang tersebut. AC Milan pun balas geliat lawan dengan terus memotong bola suplai dari para pemain sayap Internazionale yang sedang beringas-beringasnya kepada Icardi sehingga Icardi hanya mampu menyentuh 4 kali bola hingga paruh pertama usai.

Duel menjadi lebih sengit diparuh kedua. Jual beli serangan terus terjadi. Kedua kubu terus mendulang peluang tetapi hanya berujung “hampir”. Tendangan jarak dekat Joao Mario hasil umpan sundulan dari Mauro Icardi mapu ditepis Antonio Donnarumma. Pertandingan ini menjadi debut resmi kakak kandung dari Gianluigi Donnarumma untuk AC Milan. Plessing Suso pun yang sebelumnya mengenai Milan Skriniar hanya membentur mistar gawang Samir Handanovic.

Turning Point untuk AC Milan ada saat Patrick Cutrone masuk menggantikan Nikola Kalinic yang cidera akibat terinjak oleh Milan Skriniar saat perebutan bola pada menit 72. Patrick Cutrone sedikit berbeda pada pertandingan ini. Terlihat dia lebih bersemangat dan berapi-api yang terpancar dari pergerakannya yang sangat ngotot. Dia terlihat lebih aktif dalam me-marking pemain Internazionale dan seringkali menahan bola yang ia jarang lakukan pada pertandingan sebelumnya. Akhirnya Cutrone juga yang menjawab penantian kubu dan tifosi AC Milan pada menit 105. Bola hasil umpan Suso yang ditaruh diantara para pemain bertahan Internazionale tak mampu di block sehingga Cutrone dengan leluasa menyambut dan menyontek bola dengan dingin ke gawang Samir Handanovic. Gol ini sekilas mengingatkan kita pada Filippo Inzaghi, karena Cutrone berhasil lolos perangkap Offside pertahanan Internazionale dengan sangat tipis sekali. Sangat pantas Cutrone melepas bajunya sebagai bentuk selebrasi atas gol yang berhasil ia cetak.
"Impian saya adalah tetap di sini karena saya mencintai Milan dan saya ingin tetap berada di tim ini. Pergerakan saya di lapangan didikte oleh rasa lapar (mencetak gol) dan tekad saya. Saya keluar dari bangku cadangan dan benar-benar ingin mencetak gol," ujarnya seperti dikutip dari Football-Italia.

Sumber : Football-Italia, Panditfootball.