Syarif Waliyuddin
2A114606
3KB09
Tugas Penulisan Bebas
Softskill Etika Profesi
Referendum Catalan, Impact Bagi Kultur Sepakbolanya
Catalan memang memiliki banyak cerita didalamnya. Banyak
orang tahu Catalan salah satu kota terindah di dunia. Banyak juga yang tahu
bahwa Catalan adalah homebase dari
salah satu tim besar Sepak Bola yang ada di tanah eropa, yaitu Barcelona.
Semakin menarik karena di Catalan tidak hanya Barcelona, berdiri juga klub
sepakbola lainnya yakni Espanyol dan Girona yang saat ini sama – sama bersaing
di percaturan tertinggi di Liga Spanyol. Catalan, kota yang kemilau dengan
Kultur Sepakbolanya.
Isu referendum memang sudah ada sejak lama terendus di
kota Catalan. Banyaknya isu yang membuat bersitegangnya antara pemerintahan
pusat Spanyol dengan pemerintahan Otonom Catalan semakin memperkuat keyakinan
warga Catalan dan pemerintahan Otonomnya untuk merdeka pada akhir – akhir ini. Puncaknya
pada Hari Minggu, 1 Oktober 2017 lalu pemerintahan Otonom Catalan mengadaka
referendum pada warganya. Isi kertas referendum hanya terdapat 1 pertanyaan
“Apakah Anda Ingin Catalan menjadi Negara merdeka berbentuk republik ?” dengan
jawaban 90 % warganya menjawab “Ya”. Sontak terjadilah keributan antara warga
dengan kepolisian Spanyol.
Hal ini yang menyebabkan akhir pecan lalu Barcelona
menjamu Las Palmas tanpa adanya supporter. Pertandingan berhasil dimenangkan
Barcelona dengan Skor 3-0. Tetapi jelas kondisi ini bukan yang diinginkan para
pemain Barcelona.


“Benar – benar
pertandingan yang sulit bagi kami (untuk dimainkan). Ini adalah pengalaman
terburuk sepanjang karir saya sebagai pesepakbola professional,” ungkap Gerard
Pique dilansir dari ESPNFC.
“Kami saling bertukar
opini di ruang ganti, dan ada situasi pro-kontra mengenai keputusan kami untuk
tetap memainkan laga ini. Kami paham bahwa ada beberapa orang yang tidak
memahami keputusan ini. Manajemen sudah berusaha untuk menunda pertandingan,
tapi ada akhirnya pertandingan tetap dilaksanakan. Klub sudah memutuskan, dan
kami sebagai pemain harus menerimanya," lanjut Pique.
Emosi
terpancar kala Pique ditanya tentang kemungkinannya mundur dari timnas Spanyol.
“Saya sebenarnya masih bisa bermain untuk timnas
Spanyol. Saya kira banyak pihak yang tidak setuju dengan apa yang sudah terjadi
di Catalan (referendum dan tindakan pemerintah mencegah referendum tersebut).
Namun, jika keikutsertaan saya di timnas menjadi sebuah masalah bagi pelatih
maupun federasi, maka saya rela untuk mundur dari timnas Spanyol. Bagi saya,
bermain untuk timnas bukan soal patriotisme saja, tapi menunjukkan kemampuan
terbaik yang dimiliki,"ujar Pique.
Pique
mengakhiri wawancara dengan mengisaratkan bahwa Pique sangat bangga dan
menghargai Bangsa Catalan, bagaimana pun dan apa pun
yang akan terjadi.
“Apapun suara yang kami keluarkan, ya, tidak,
atau tidak memilih sama sekali, itu adalah bentuk dari ungkapan suara yang kami
miliki. Ini adalah bentuk dari kebebasan kami mengungkapkan pemikiran, sebuah
hal yang sulit kami lakukan dahulu kala (masa Jenderal Franco). Saya adalah
orang Catalan, saya merasa bangga menjadi orang Catalan. Saya bangga dengan
sikap yang ditunjukkan orang Catalan ini," ujar Pique dilansir dari The Guardian.
Sulit memang bagi Pique. Satu sisi,
Spanyol adalah bagian kisah terindah dari dirinya. Sisi lainnya, Catalan adalah
tanah kelahiran yang selalu ada di hatinya. Kondisi Gerard Pique ini mungkin oase
dari kondisi Catalan saat ini. Catalan adalah kota yang kental dengan
sepakbola. Telah banyak putra daerahnya yang berhasil mengharumkan namanya di
panggung sepakbola jagat raya ini. Catalan pun acap kali mengharumkan
nama Spanyol untuk urusan Sepakbolanya. Banyak kemungkinan yang akan terjadi,
tapi satu yang pasti : Catalan adalah bagian sejarah dari kejayaan sepakbola
Spanyol di kancah Eropa maupun dunia.
Sumber : Panditfootball, ESPNFC
Sumber : Panditfootball, ESPNFC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar