Kamis, 05 Oktober 2017

Referendum Catalan, Impact bagi Kultur Sepakbolanya

Syarif Waliyuddin
2A114606
3KB09
Tugas Penulisan Bebas Softskill Etika Profesi

Referendum Catalan, Impact Bagi Kultur Sepakbolanya
            Catalan memang memiliki banyak cerita didalamnya. Banyak orang tahu Catalan salah satu kota terindah di dunia. Banyak juga yang tahu bahwa Catalan adalah homebase dari salah satu tim besar Sepak Bola yang ada di tanah eropa, yaitu Barcelona. Semakin menarik karena di Catalan tidak hanya Barcelona, berdiri juga klub sepakbola lainnya yakni Espanyol dan Girona yang saat ini sama – sama bersaing di percaturan tertinggi di Liga Spanyol. Catalan, kota yang kemilau dengan Kultur Sepakbolanya.
            Isu referendum memang sudah ada sejak lama terendus di kota Catalan. Banyaknya isu yang membuat bersitegangnya antara pemerintahan pusat Spanyol dengan pemerintahan Otonom Catalan semakin memperkuat keyakinan warga Catalan dan pemerintahan Otonomnya untuk merdeka pada akhir – akhir ini. Puncaknya pada Hari Minggu, 1 Oktober 2017 lalu pemerintahan Otonom Catalan mengadaka referendum pada warganya. Isi kertas referendum hanya terdapat 1 pertanyaan “Apakah Anda Ingin Catalan menjadi Negara merdeka berbentuk republik ?” dengan jawaban 90 % warganya menjawab “Ya”. Sontak terjadilah keributan antara warga dengan kepolisian Spanyol.
            Hal ini yang menyebabkan akhir pecan lalu Barcelona menjamu Las Palmas tanpa adanya supporter. Pertandingan berhasil dimenangkan Barcelona dengan Skor 3-0. Tetapi jelas kondisi ini bukan yang diinginkan para pemain Barcelona.

“Benar – benar pertandingan yang sulit bagi kami (untuk dimainkan). Ini adalah pengalaman terburuk sepanjang karir saya sebagai pesepakbola professional,” ungkap Gerard Pique dilansir dari ESPNFC.
Kami saling bertukar opini di ruang ganti, dan ada situasi pro-kontra mengenai keputusan kami untuk tetap memainkan laga ini. Kami paham bahwa ada beberapa orang yang tidak memahami keputusan ini. Manajemen sudah berusaha untuk menunda pertandingan, tapi ada akhirnya pertandingan tetap dilaksanakan. Klub sudah memutuskan, dan kami sebagai pemain harus menerimanya," lanjut Pique.
            Emosi terpancar kala Pique ditanya tentang kemungkinannya mundur dari timnas Spanyol.
“Saya sebenarnya masih bisa bermain untuk timnas Spanyol. Saya kira banyak pihak yang tidak setuju dengan apa yang sudah terjadi di Catalan (referendum dan tindakan pemerintah mencegah referendum tersebut). Namun, jika keikutsertaan saya di timnas menjadi sebuah masalah bagi pelatih maupun federasi, maka saya rela untuk mundur dari timnas Spanyol. Bagi saya, bermain untuk timnas bukan soal patriotisme saja, tapi menunjukkan kemampuan terbaik yang dimiliki,"ujar Pique.
            Pique mengakhiri wawancara dengan mengisaratkan bahwa Pique sangat bangga dan menghargai Bangsa Catalan, bagaimana pun  dan apa pun yang akan terjadi.
“Apapun suara yang kami keluarkan, ya, tidak, atau tidak memilih sama sekali, itu adalah bentuk dari ungkapan suara yang kami miliki. Ini adalah bentuk dari kebebasan kami mengungkapkan pemikiran, sebuah hal yang sulit kami lakukan dahulu kala (masa Jenderal Franco). Saya adalah orang Catalan, saya merasa bangga menjadi orang Catalan. Saya bangga dengan sikap yang ditunjukkan orang Catalan ini," ujar Pique dilansir dari The Guardian.

            Sulit memang bagi Pique. Satu sisi, Spanyol adalah bagian kisah terindah dari dirinya. Sisi lainnya, Catalan adalah tanah kelahiran yang selalu ada di hatinya. Kondisi Gerard Pique ini mungkin oase dari kondisi Catalan saat ini. Catalan adalah kota yang kental dengan sepakbola. Telah banyak putra daerahnya yang berhasil mengharumkan namanya di panggung sepakbola jagat raya ini. Catalan pun acap kali mengharumkan nama Spanyol untuk urusan Sepakbolanya. Banyak kemungkinan yang akan terjadi, tapi satu yang pasti : Catalan adalah bagian sejarah dari kejayaan sepakbola Spanyol  di kancah Eropa maupun dunia.

Sumber : Panditfootball, ESPNFC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar