Kamis, 03 November 2016

Tugas Softskill Manajemen Proyek dan Resiko



                                                                                                Nama   : Syarif Waliyuddin
                                                                                                NPM    : 2A114606
                                                                                                Kelas   : 3 KB 09
Resume Buku “Manajemen Proyek Konsep dan Implementasi” Karangan Budi Santosa
BAB 2, 3, 4

BAB 2. SIKLUS HIDUP PROYEK
               Proyek, seperti halnya produk memiliki beberapa perkembangan dan memiliki karakteristik tertentu dalam besarnya biaya yang keluar, tingkat ketidakpastian, potensi konflik, potensi resiko, dan sebagainya. Berikut adalah tahapan yang membentuk siklus perkembangan sebuah produk baru
1.      Riset dan pengembangan
2.      Pengenalan produk ke pasar
3.      Pertumbuhan angka pembelian
4.      Matang
5.      Penurunan
6.      Mati
Tahap awal akan memerlukan banyak biaya untuk investasi. Saat sudah masuk ke pasar akan dapat pemasukan. Antara produk memiliki siklus yang hampir mirip. Itu tadi berbicara produk. Berikut tahap – tahap perkembangan proyek
1.        Tahap Konsepsi (Inisiasi, Analisis kelayakan)
2.        Tahap Perencanaan (Jadwal, Anggaran, Sumber daya, Resiko, Staffing)
3.        Tahap Eksekusi (Laporan status, Perubahan, Kualitas, Forecasts)
4.        Tahap Operasi (Training customer, Transfer document, Penugasan kembali staff, Lesson learned)


BAB 3. ORGANISASI PROYEK
               Suatu perusahaan yang terus berkembang, mau tidak mau harus ada suatu peningkatan dan perubahan dalam pengelolaan pengurusannya. Termasuk organisasi pada proyek tersebut. Berikut adalah dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu :
1.      Berdasarkan produk
2.      Berdasarkan lokasi
3.      Berdasarkan proses
4.      Berdasarkan fungsi
5.      Berdasarkan pelanggan
Beberapa perusahaan besar menggunakan metode campuran, yaitu diawali dasar atas lokasi. Kemudian di tiap lokasi disusun berdasarkan produk, proses, dan lain – lain.
Proyek terkadang sulit ditempatkan pada suatu posisi yang mutlak dalam sebuah organisasi. Jika proyek dibidang pengembangan dan menerapkan teknologi baru, maka sangat tepat ditaruh di divisi produksi. Tapi apabila proyek tersebut memperkenalkan sebuah produk baru, maka lebih tepat dimasukan ke divisi pemasaran. Maka dari itu proyek disebut bagian dari organisasi fungsional. Apabila tim proyek terdiri dari 1 unit fungsional maka dipimpin oleh project expeditor.
BAB 4. TIM PROYEK
                        Secara umum tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Tim biasanya terbagi menjadi bagian fungsional dan inti. Tim inti (project office) hanya bertanggung jawab pada manajer proyek, sedangkan bagian fungsional kepada manajer inti dan manajer fungsional. Tim inti memiliki beberapa jabatan penting, yaitu :
1.      Manajer proyek
Berperan sangat sentral di manajemen proyek. Peran – peran seorang manajer proyek adalah :
a.       Integrator
b.      Komunikator
c.       Motivator
d.      Enterpreuneur
e.       Agen pengubah
f.       Pembuat keputusan
Manajer proyek juga memilki beberapa tanggung jawab, yaitu :
a.       Merencanakan kegiatan proyek
b.      Melakukan pengaturan penempatan orang
c.       Memonitor suatu proyek
d.      Mengidentifikasi masalah teknis
e.       Titik temu subkontraktor, user, konsultan, top manajer
f.       Menyelesaikan konflik pada proyek
g.       Merekomendasikan penghentian atau pengambilan keputusan penting di proyek.
Memilih manajer proyek haruslah tepat. Karena apabila tidak tepat maka proyek yang dijalankan akan gagal. Berikut aspek – aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih manajer proyek :
a.       Karakteristik personal
b.      Keterampilan perilaku
c.       Keterampilan bisnis
d.      Kemampuan teknis
2.      Anggota tim proyek
Berikut adalah jabatan – jabatan yang biasanya ada dalam sebuah tim proyek adalah :
a.       Contract Administrator
b.      Project Controller
c.       Project Accountant
d.      Customer Liason
e.       Production Coordination
f.       Quality Assurance Supervisor
g.       Manajer Lapangan
Adapun beberapa peran diluar dari tim proyek :
a.       Manajer proyek
b.      Manajemen puncak                      

Senin, 03 Oktober 2016

Tugas Softskill Manajemen Proyek dan Resiko



Review Jurnal “Rancang Bangun Sistem Detektor Kebakaran Via Handphone Berbasis Mikrokontroler”
Penulis Jurnal : Subhan Apriyandi
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Pontianak
2013
Untuk pemenuhan tugas Softskill Mata Kuliah Manajemen Proyek dan Resiko

Nama   : Syarif Waliyuddin
NPM    : 2A114606
Kelas   : 3 KB 09

Abstrak
            Sistem deteksi kebakaran via handphone berbasis mikrokontroler ini adalah detector yang ramah dan cepat. Menggunakan handphone dan buzzer sebagai penerima peringatan setelah sensor api dan asap berhasil mendeteksi kebakaran pada ruang tersebut berjarak maksimal 6 m dari sensor.

Pendahuluan
            Tujuan penulisan jurnal ini adalah berhasil merancang suatu alat yang mendeteksi kebakaran dan membuat alat mendeteksi kebakaran via handphone berbasis mikrokontroler.
            Masalah pada penulisan jurnal ini adalah setelah melihat seringnya terjadi kebakaran dengan penyebab yang berbeda – beda (arus pendek listrik ; lilin ; lupa mematikan kompor ; dll) dengan memunculkan dampak yang sangat besar bagi para korban. Hal itu yang mendasari penulis merancang alat ini.
Hasil
            Rancangan alat yang dibuat disusun dalam 3 jenis pengujian. Berikut ulasannya :
1.      Pengujian pertama
Pengujian pertama dengan memberikan perlakuan ke sistem dalam bentuk sumber api didalam area deteksi sensor UVTRON. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem yang sudah dibuat dan mengukur tingkat kepekaan sumber api sensor UVTRON.
Hasil pencatatan kemudian analisis dari table pengamatab menunjukan sistem motor DC akan berhenti jika terdapat sumber api didalam sensor api. Tetapi sistem tidak akan mengirim sms peringatan ke handphone tujuan jika asap tidak terdeteksi.
2.      Pengujian kedua
Pengujian kedua dengan memberikan stimulus asap pada sistem. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem.
Pada pengujian kedua, sistem dapat mengenali asap, tetapu tidak merubah status menjadi bahaya karena sensor api tidak mendeteksi adanya sumber api di ruangan. Sejauh ini berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan penulis.
3.      Pengujian ketiga
            Pengujian ketiga dengan memberikan stimulus asap dan api pada sistem. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah sensor asap dan api yang dipasang pada sistem berjalan.
Pada pengujian ketiga, ternyata sudah terbuktikan bahwa sistem berjalan baik. Sistem mendeteksi kedua stimulus yang diberikan dan berujung nyalanya buzzer dan terkirmnya sms peringatan pada handphone pengguna.

Kesimpulan
Sensor asap dan api yang dipasang pada sistem ini berjalan dengan sempurna sampai pada fase terakhir untuk mengirimkan sms peringatan pada handphone pengguna. Jika melihat hasil yang seperti ini, maka diujungnya penulis merasa optimis bahwa alat yang dibuatnya dapat membantu orang banyak dalam mengatasi musibah kebakaran yang terjadi pada masyarakat.

Kamis, 16 Juni 2016

Cara Kerja Motor Listrik pada Hairdryer

https://suriptotitl.files.wordpress.com/2012/05/hair-dyer21.jpg



Apa Itu Hairdryer ?

   Hairdryer merupakam alat pemanas khusus yang menggunakan motor listrik untuk menggerakan baling - baling kipas dan pemanas. Elemen pemanasnya berupa spiral panjang yang dililitkan pada kerangka tahan panas dari bahan mika panas Motor penggerak baling-balingnya berupa motor DC. Motor jenis ini mempunyai putaran yang tinggi dan kostruksinya sangat sederhana dan tidak terlalu besar. Panas yang dihasilkan digunakan untuk mengeringkan rambut setelah keramas. Daya pemanasnya sekitar 250 watt hingga 1000 watt, disesuaikan dengan kebutuhan. Motornya berupa motor DC sehingga memerlukan komponen penyearah arus. Biasanya digunakan 4 buah diode sebagai penyearah gelombang penuh. Jika motornya bertegangan rendah maka disiasati dengan cara mengambil tegangan pada elemen pemanasnya kira - kira pada seperempat bagian, jadi elemen pemanasnya dioperasikan sebagai pembagi tegangan. Bagian - bagian yang mudah rusak pada Hair dryer adalah rotor. Disamping gulunganya terbakar sering pula lamelnya aus karena gesekan dengan sikat sikat arangnya. Secara rutin sikat arangnya juga harus diperiksa jangan sampai habis, karena akan merusak lamelnya. Dalam penggantian sikatnya haruslah memperhatikan merek dan jenisnya karena jenisnya sangat banyak sehingga mudah keliru. Angkernya dapat diganti dengan jenis dan merek yang sama karena telah tersedia di pasaran sehinggakita tidak perlu melakukan rewinding.

Bagaimana prinsip kerja Hairdryer ?

   Ketika rangkaian diberi sumber tegangan sakelar di ON kan dan sakelar diletakkan di 0 maka rangkaian akan bekerja tetapi akan lebih lambat karena arus masuk di semua beban yaitu elemen pemanas karena P =V2/R maka daya yang keluar akan lebih sedikit karena factor pembaginya lebih besar namun jika sakelar di 1 maka factor pembaginya kecil karena arus hanya melewati ¾ beban yaitu elemen pemanas sehingga daya yang dihasilkan akan lebih besar dan motor akan semakin cepat perputarannya serta lebih panas, rangkaian akantidak bekerja jika sakelar di OFF kan.

Bagaimana cara kerja Hairdryer ?

   
1. Pada saat kabel penghubung terhubung ke stop kontak listrik maka listrik akan masuk ke saklar pengatur kecepatan.
2. Bila kita menekan tombol pengatur kecepatan maka listrik akan mengalir dari kabel penghubung ke saklar lalu diteruskan ke motor penggerak kipas dan filament (lilitan pemanas) maka berputarlah motor untuk menggerakan / memutar kipas, bersamaan dengan itu maka filament akan menjadi panas akibat dialiri listrik.
3. Dengan berputarnya kipas dan memanasnya filamen maka udara dari luar akan dihembuskan atau didorong oleh kipas untuk melewati lorong yang dindingnya dikelilingi oleh filamen panas, dengan begitu udara yang dihembuskan oleh kipas akan terdorong keluar dalam keadaan panas karena dipanaskan oleh filament.
4. Saat tombol pengatur kecepatan berada pada posisi low maka putaran motor penggerak kipas sedang pada posisi putaran lambat sehingga udara yang dihembuskan lebih sedikit.
5. Bila saklar pengatuir kecepatan motor berada pada posisi high maka putaran kipas akan lebih cepat sehingga udara panas yang dihembuskan akan lebih banyak. begitulah seterusnya kipas dan filamen akan bekerja bersamaan bila tombol pengatur kecepatan motor pada posisi on.